Sebagai bentuk wujud keseriusan dalam menjaga, melestarikan, dan mengampanyekan isu lingkungan, Akar Bhumi Indonesia memiliki beragam kegiatan yang melibatkan banyak pihak. Kegiatan-kegiatan ini pun merupakan langkah kecil Akar Bhumi Indonesia untuk menjaga semangat dalam melestarikan lingkungan hidup.

Namun, lebih dari itu semua, beberapa kegiatan justru menyasar kaum muda di banyak sekolah dan perguruan tinggi. Dengan tujuan, agar kampanye menjaga dan melestarikan lingkungan hidup terus berkelanjutan dan dilakukan oleh mereka, sang generasi penerus.

Seperti program Green Class atau Kelas Hijau, yang mengajak siswa dan mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup. Pada kegiatan Green Class, peserta diberikan penjelasan mengenai vegetasi-vegetasi tumbuhan yang ada di hutan mangrove, fungsi mangrove, serta cara berpartisipasi menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga dilakukan aktivitas mengumpulkan sampah di laut, menanam pohon Bakau, dan mangrove touring. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian siswa dan mahasiswa yang ada khususnya di Kota Batam. Melalui review yang Akar Bhumi Indonesia lakukan di Green Class lanjutan, maka akan diketahui sejauh mana pengetahuan dan kepedualian siswa dan mahasiswa tersebut.

Sebagai program pendukung, Akar Bhumi Indonesia juga memiliki Ecoriset. Yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan bersama Fakultas Teknik Lingkungan, Universitas Universal Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kepedulian siswa di Kota Batam terhadap isu serta fungsi pelestarian lingkungan.

EcoRiset dilakukan dengan membagi Questionary (lembar isian) kepada seluruh siswa dari satu kelas di setiap angkatan di sekolah yang ditentukan. Kemudian, memberikan penjelasan terkait pertanyaan di lembar isian setelah dikerjakan oleh tiap siswa sebagai bahan evaluasi. Ecoriset sendiri telah dilakukan sejak tahun 2017 dan melibatkan siswa-siswa sekolah dasar hingga tingkat menengah atas, dan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Batam.

Dengan EcoRiset ini, Akar Bhumi Indonesia memperoleh data terkait pengetahuan siswa di Kota Batam terhadap isu lingkungan (utamanya sampah dan perubahan iklim) dan fungsi pelestarian lingkungan yang masih tergolong minim. Bahkan, siswa yang lahir dan besar di wilayah pesisir ini pun, jarang mendengar tentang pohon bakau yang tumbuh hampir di seluruh bibir pantainya. Setelah kegiatan ini dilakukan, keingintahuan siswa dilanjuti dengan kunjungan ke Shelter Akar Bhumi Indonesia di Pancur Pelabuhan, Sei Beduk, Kota Batam. Green Class –lalu diperkuat dengan EcoRiset, kami anggap seumpama pendidikan dasar dan bersifat wajib. Karena Akar Bhumi Indonesia meyakini, menanam (pohon) amat penting, tetapi menanamkan jiwa-jiwa hijau pada generasi muda juga tidak kalah penting